Rabu, 13 April 2011

Surganya Durian

WARSO FARM Berwisata Sambil Makan Durian


Bagi pecinta durian harga berapapun tidak jadi persoalan. Apalagi dengan melahap buah beraroma khas itu langsung di kebun sembari berwisata bersama keluarga. Kecenderungan semakin bertambahnya peminat durian dan keinginan mereka berwisata sambil menikmati durian di kebun secara jeli dilihat oleh pemilik kebun durian sebagai peluang usaha yang menjanjikan.

Salah satu pemilik kebun itu H. Soewarso Pawaka. Kebun duriannya yang menghampar di Desa Cihideung, Kecamatan Cijeruk, Kab. Bogor, sudah menjadi tempat agrowisata yang cukup menarik dikunjungi. Dari jalan desa Cihideung, amat mudah mengenali kebun durian ini karena di pintu gerbangnya dipasang replika durian berukuran sangat besar. Lahan 7 ha milik H. Soewarso Pawaka tersebut kemudian lebih dikenal dengan nama Warso Farm. 
Warso Farm bisa dibilang pelopor agrowisata durian karena di sinilah kebun durian pertama yang dibangun dengan konsep menjaring wisatawan. Dengan wawasan agrowisata, kebun durian ini tidak semata menjual buah durian tetapi juga menjanjikan kebunnya sebagai areal untuk wisata keluarga yang menyenangkan. 

Montong Paling Dominan


Udara yang sejuk dan suasana asri segera menyergap begitu kita memasuki kawasan Warso Farm. Ketika berkeliling kebun, tampak barisan pohon durian ditanam rapi dengan jarak tertentu sehingga enak dilihat. Di antara tanaman-tanaman tersebut terhampar rerumputan hijau yang terawat bagai permadani menutup tanah, menambah keasrian kebun secara keseluruhan.

Beberapa sarana pendukung untuk kenikmatan para pengunjung pun dibangun lapak-lapak. Di tempat inilah para pengunjung beristirahat sambil menikmati durian yang baru dipetik dari pohonnya. Jalan berkeliling kebun sudah ditata apik menggunakan batu-batu kali dan dibuat bertingkat-tingkat sesuai tinggi rendahnya lokasi tempat pohon durian tersebut ditanam.
Sepanjang perjalanan berkeliling kebun, buah durian tampak masih banyak bergelantungan di dahan, sungguh menggiurkan bagi penikmat durian. Saat berjalan di kebun durian nan asri ini, tak usah khawatir kejatuhan durian. Pasalnya, semua buah yang bergelantungan di pohon-pohon tersebut sudah diikat tali plastik agar tidak jatuh begitu saja ke tanah atau menimpa orang.

Berbagai varietas durian unggul asal lokal maupun dari luar negeri ditanam di Warso Farm. Kurang lebih ada 900 pohon durian dengan 7 varietas unggulan seperti Petruk, Lay, Sunan, Tembaga, Monthong, dan Si Mas. Si Mas yang asli Bogor ini mempunyai daging kuning dan kenyal. “Varietas ini favorit Bung Karno,” ungkap Soewarso. Sedangkan untuk durian varietas dari luar yang populer adalah varietas Monthong. “Durian montong yang punya penampilan menarik. Tanamannya hanya setinggi dua meter sudah menghasilkan buah yang bergelantungan nyaris menyentuh tanah, menjadi daya tarik dan disukai orang,” tambah Pak Warso, sapaan akrabnya.

Pengunjung tentu saja menyukai durian produksi Warso Farm karena memang dari varietas unggul.  Apalagi memang ada jaminan bahwa buah durian dari kebun tersebut mutunya bagus.
Untuk masuk ke Warso Farm, pengunjung tidak dikutip biaya sepeser pun, baik yang datang secara perorangan, rombongan, maupun keluarga. “Bagi anak-anak, selain bisa berjalan-jalan keliling kebun dan mengenal lebih dekat tentang pohon durian, mereka juga bisa bermain di lokasi lain yang juga tidak kalah menariknya, yaitu di kebun yang ditanami cabai dan singkong,” ucap ayah 6 orang anak ini.

Di lokasi tersebut terdapat pula hamparan sawah yang bisa digunakan anak-anak untuk berakhir pekan dengan melihat aktivitas menanam padi, membajak sawah, gembala memandikan ternaknya, dan lain-lain. “Jika bertepatan dengan saat memanen, anak-anak juga diperkenankan untuk ikut panen singkong, cabai dan tanaman-tanaman lain,” jelasnya.

Langsung dari Pohon

Selepas berjalan-jalan di kebun, pengunjung dapat beristirahat ruangan galeri foto sambil menikmati durian hasil kebun. Pengunjung bisa membeli durian-durian yang baru saja dipetik dari kebun. Pengunjung yang memang ingin membeli durian disarankan untuk memesannya terlebih dahulu sebelum datang agar tidak kehabisan.

Harga durian di sana ditentukan dengan dua cara, dihitung per kilo dan per buah. “Harga durian ini dihitung berdasarkan berat, khususnya untuk durian monthong, sedangkan untuk buah durian lokal unggul dihargai per buah. Harganya cukup bersaing dan kualitasnya terjamin,” jelas Buyung, penanggungjawab harian Warso Farm.

Selain membeli durian, pengunjung juga bisa belajar banyak tentang buah durian di sini. Warso sendiri akan senang hati membagi pengetahuannya dalam merawat durian sampai menghasilkan buah berkualitas. Menurut mantan petinggi ABRI yang beralih menjadi petani setelah pensiun ini, suatu ilmu harus dibagikan kepada semua orang agar terus berkembang.
Tempat wisata ini dibuka setiap akhir pekan pukul 07.00—17.00. Bagi keluarga yang ingin mengadakan acara ulang tahun atau pertemuan keluarga, Warso Farm juga menyediakan sebuah balai pertemuan berkapasitas sekitar 90 orang. 

Nah, hobiis berat durian dan ingin menikmati durian bermutu sekaligus berwisata di kebun bersama keluarga, datang saja ke Warso Farm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar