Sabtu, 19 Maret 2011
Cinta Allah
“ Ya Rabb yang maha membolak balikan hati setiap umat-Mu, biarkan hati ini memberikan apa yang terbaik untuk jasad ku. Jangan biarkan aku menzolimi diri ku sendiri. Sesungguhnya perkara ku tergantung prasangka ku, namun berikan lah prasangka yang terbaik disetiap apa yang aku fikirkan. Aku menetapkan hati pada saat ini, yang mungkin tidak sepantasnya aku tetapkan disaat semua amanat masih menanti untuk aku tepati. Aku tahu semua akan indah pada waktunya, dan berikan aku kekuatan untuk mempercayainya. Aku tak terlalu kuat untuk menyanggupi apa yang singgah dalam hati ku, bahkan utuk sekedar menahan rasa yang aku pedam, terlalu sukar untuk ku. Aku menetapkan perihal jodoh, rizki, dan kematian ku kepada-Mu, sesungguhnya Engkau hakim yang paling adil. Perkara jodoh ku, aku hanya berharap menjadi yang terindah untuk jodoh ku kelak, menjaga apa yang aku punya untuk jodoh ku kelak. Jangan biarkan aku menzolimi diri ku bahkan orang lain untuk perihal jodoh ku. Aku meyakini pada satu hati yang entah sampai kapan bertahan dalam hati dan kehidupan ku. Wahai penyamun perasaan yang singgah di hati ku kini, sesungguhnya aku tidak berharap banyak pada mu, tidak pula mengabdikan perasaan ku pada mu. Namun sungguh lelah berada dilingkar perasaan yang tak pernah bisa ku lepas, bahkan sangat lelah manakala aku tahu semua diragukan. Aku tidak ingin takluk pada Cinta, Harta, bahakan Tahta dalam dunia ini, aku ingin takluk pada berjuta ilmu yang ku percayai adalah segalanya dalam hidup ku di dunia maupun akhirat kelak. Aku ingin belajar mencintai mu dengan ilmu hati yang aku miliki, dengan ilmu hati yang tak sanggup untuk ku pelajari, karena sesungghnya Pencipta ku menciptakan cinta dengan keberkahan ilmu. Perakara pada siapa aku mengaharapkan keberadaan ku untuk menjadi pendamping sang adam kelak semuanya ku pertaruhkan kepada kedua orang tua ku. Karena sesungguhnya Ridho-Mu bergantung kepada Ridho kedua orang tua ku. Dan jika apa yang aku harapkan saat ini menjadi yang terbaik menurut Mu dan ayah ibu ku, hapuslah keraguan dalam hati kami, jagalah kami seperti engkau menjaga cintanya Adam pada Hawa. Dan jangan biarkan kami terpuruk dalam hasutan nafsu yang beranjak pada kemurkaan-Mu Perkara kematian ku, jadikan mati ku berada dalam keiman ku saat ini, jadikan kematian ku bukan untuk menzolimi orang-orang terkasih yang telah mengadakan ku di bumi ini. Jadikan perihal kematian ku berada dalam fitrah paling tidak mendekati fitrah seperti pertama kali aku keluar dari rahim ibu ku. Perihal Rizki ku, menadahkan semua keinginan ku pada keridhoan dan keikhlasan-Mu. Cukup kan apa yang menurut-Mu pantas untuk ku, berikan keberkahan atas apa yang aku makan, apa yang aku rasakan, dan apa yang aku jadikan penopang jasad Ku. Wahai Zat yang maha pencemburu, sesungguhnya apa yang aku inginkan hanya ingin ku dapatkan berdasarkan keridhoan-Mu, jangan biarkan aku menduakan Mu pada satu kebahagian di dunia yang hanya mengantarkan ku pada kesakitan di akhirat. Jadikan aku bisa ikhlas mencintai-Mu seperti apa yang aku cintai di dunia ini, bahkan melebihi segalanya. Jang biarkan aku menjadi pendua untuk Cinta yang tak pernah mati yang kau berikan pada setiap hamba-Mu termasuk diri Ku. Dan jadikan aku pecinta yang ikhlas, tulus, dan sabar dalam menerima ujian-Mu disetiap ada kebahagian yang aku raih, dan jadikan aku orang yang berada di atas kesabaran manakala kesedihan menimpa ku. ““ Ya Rabb yang maha membolak balikan hati setiap umat-Mu, biarkan hati ini memberikan apa yang terbaik untuk jasad ku. Jangan biarkan aku menzolimi diri ku sendiri. Sesungguhnya perkara ku tergantung prasangka ku, namun berikan lah prasangka yang terbaik disetiap apa yang aku fikirkan. Aku menetapkan hati pada saat ini, yang mungkin tidak sepantasnya aku tetapkan disaat semua amanat masih menanti untuk aku tepati. Aku tahu semua akan indah pada waktunya, dan berikan aku kekuatan untuk mempercayainya. Aku tak terlalu kuat untuk menyanggupi apa yang singgah dalam hati ku, bahkan utuk sekedar menahan rasa yang aku pedam, terlalu sukar untuk ku. Aku menetapkan perihal jodoh, rizki, dan kematian ku kepada-Mu, sesungguhnya Engkau hakim yang paling adil. Perkara jodoh ku, aku hanya berharap menjadi yang terindah untuk jodoh ku kelak, menjaga apa yang aku punya untuk jodoh ku kelak. Jangan biarkan aku menzolimi diri ku bahkan orang lain untuk perihal jodoh ku. Aku meyakini pada satu hati yang entah sampai kapan bertahan dalam hati dan kehidupan ku. Wahai penyamun perasaan yang singgah di hati ku kini, sesungguhnya aku tidak berharap banyak pada mu, tidak pula mengabdikan perasaan ku pada mu. Namun sungguh lelah berada dilingkar perasaan yang tak pernah bisa ku lepas, bahkan sangat lelah manakala aku tahu semua diragukan. Aku tidak ingin takluk pada Cinta, Harta, bahakan Tahta dalam dunia ini, aku ingin takluk pada berjuta ilmu yang ku percayai adalah segalanya dalam hidup ku di dunia maupun akhirat kelak. Aku ingin belajar mencintai mu dengan ilmu hati yang aku miliki, dengan ilmu hati yang tak sanggup untuk ku pelajari, karena sesungghnya Pencipta ku menciptakan cinta dengan keberkahan ilmu. Perakara pada siapa aku mengaharapkan keberadaan ku untuk menjadi pendamping sang adam kelak semuanya ku pertaruhkan kepada kedua orang tua ku. Karena sesungguhnya Ridho-Mu bergantung kepada Ridho kedua orang tua ku. Dan jika apa yang aku harapkan saat ini menjadi yang terbaik menurut Mu dan ayah ibu ku, hapuslah keraguan dalam hati kami, jagalah kami seperti engkau menjaga cintanya Adam pada Hawa. Dan jangan biarkan kami terpuruk dalam hasutan nafsu yang beranjak pada kemurkaan-Mu Perkara kematian ku, jadikan mati ku berada dalam keiman ku saat ini, jadikan kematian ku bukan untuk menzolimi orang-orang terkasih yang telah mengadakan ku di bumi ini. Jadikan perihal kematian ku berada dalam fitrah paling tidak mendekati fitrah seperti pertama kali aku keluar dari rahim ibu ku. Perihal Rizki ku, menadahkan semua keinginan ku pada keridhoan dan keikhlasan-Mu. Cukup kan apa yang menurut-Mu pantas untuk ku, berikan keberkahan atas apa yang aku makan, apa yang aku rasakan, dan apa yang aku jadikan penopang jasad Ku. Wahai Zat yang maha pencemburu, sesungguhnya apa yang aku inginkan hanya ingin ku dapatkan berdasarkan keridhoan-Mu, jangan biarkan aku menduakan Mu pada satu kebahagian di dunia yang hanya mengantarkan ku pada kesakitan di akhirat. Jadikan aku bisa ikhlas mencintai-Mu seperti apa yang aku cintai di dunia ini, bahkan melebihi segalanya. Jang biarkan aku menjadi pendua untuk Cinta yang tak pernah mati yang kau berikan pada setiap hamba-Mu termasuk diri Ku. Dan jadikan aku pecinta yang ikhlas, tulus, dan sabar dalam menerima ujian-Mu disetiap ada kebahagian yang aku raih, dan jadikan aku orang yang berada di atas kesabaran manakala kesedihan menimpa ku. “
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar